Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

"OLAH PIKIRAN"

apa yang dipikirkan selalu mempengaruhi perilaku kita, dan dari perilaku akan mempengaruhi ke segala aspek. jika pikiran kita sehat, maka perilaku kita sehat. sangat penting untuk melatih pikiran kita dalam memilah dan mencerna apa yang diinput.  - saya pernah mengalami fase dimana kehilangan arah, banyak tekanan, pikiran kemana-mana, cemas, kuatir dengan hari depan, hilang semangat, bahkan merasa tidak berguna dalam hidup. lalu saya dipertemukan dengan mentor rohani saya. kemudian saya ceritakan semuanya dan ini jawabannya yang selalu saya ingat dan saya terapkan hingga sekarang. "jangan pikirkan hal-hal yang berada diluar kendali kamu. itu bukan bagianmu, itu bagiannya TUHAN. pikirkanlah apa yang layak untuk dipikirkan " memang benar dalam firman Tuhan juga mengatakan: "Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkan...
Gambar
cukup sudah menjadi bayangan. bagaimana kalau menghilang atau nyata saja? karena saya tidak pandai menebak bayangan. samar, tak jelas. 03 Okt 2018
Gambar
  ada yang pergi untuk kembali. ada pula yang pergi untuk menetap. entah pergi ke belahan bumi bagian mana dan dalam waktu yang singkat atau lama. 9 Juni 2019 
Jika perpisahan kemarin menjadikan kita seperti orang asing,  bagaimana jika sekarang kita mulai berkenalan lagi? percayalah, masing-masing dari kita sudah menjadi yang lebih baik dari kemarin. 13 Januari 2020

"18 Mei 2019"

Gambar
6:10 AM Langit pagi itu terbilang cerah. sempat terdengar kicauan burung pipit di atap Rumah Sakit. Seperti biasanya, tidak ada rasa takut atau pun kepanikan tentang mama yang sedang terbaring lemas. Hingga setelah hembusan nafas terakhir dari mama, saya beranjak keluar, tidak ada yang berbeda. saya pikir dunia akan berbeda. Ternyata langit masih sama, burung-burung terus bersiul. Yang berbeda hanya dua orang perawat dengan wajah iba sedang bekerjasama untuk melepas alat-alat, seorang dokter yang duduk di teras depan sembari menulis diagnosa kematian, kakak sulung yang lekas pergi mengabari berita duka kepada keluarga terdekat, kakak sepupu yang sibuk berkemas dan saya yang terdiam memandangi mereka. saya yang berpikir keras, untuk mencerna kejadian tersebut. saya yang kehilangan, tapi merasa tidak kehilangan. antara mimpi dan kenyataan.
Pada akhirnya, album-album foto dalam handphone dan laptop akan menjadi file terseram bagi sebagian mereka, yang dulunya sering bertukar gambar tentang pagi, senja, malam dan subuhnya masing-masing. Hingga kemudian salah satu diantaranya tak lagi mengirim cerita harinya.

Tentang Sebuah Kisah

 - Pada suatu masa dalam kehidupan,   Tuan datang dengan gagah dan gigih, bertaruh diri demi Puan, menetap di singgasana hati.   ditengah kisah  Tuan mengembara ke negeri seberang, menjejakkan wejangan, "Tuan pasti pulang"   Puan menanti Sembari merawat taman mimpinya, sendiri.   diujung kisah,  tuan kembali sebagai prasasti kenangan   :)   11 Januari 2020
Ada hal yang tidak bisa kamu paksakan untuk menuju ke arahmu, dan, ada hal yang tidak bisa kamu hentikan ketika menuju ke arahmu.   26/04/2018

'Mereka' Kembali

Gambar
  Akhir-akhir ini saya kembali terbayang akan beberapa kejadian selama 4 tahun terakhir. Seperti sorotan film, semuanya muncul dalam ingatan dengan sangat detail dan membangkitkan suasananya kembali. Kisah dimana hilangnya rasa percaya, pengorbanan yang sia-sia, tentang perjalanan yang tidak terarah, kehampaan serta kehilangan yang cukup menguras air mata. Tentu rasa kecewa, kesal, marah, sayang dan rindu muncul bersamaan. Manusia siapa yang mampu melawan itu? Huaaah… tarik napas panjang. Exhale…. Beberapa malam, ketika dalam keheningan saya mengambil waktu buat mencerna kejadian tersebut. Mencoba menjinakan segala logika yang entah sudah berkeliling hingga setiap sudut pikiran ini. Jadi, untuk siapa perasaan-perasaan itu muncul? Bukankah seharusnya ‘mereka’ tak lagi punya tujuan? dan harusnya saya tidak menciptakan rumah yang nyaman untuk ‘mereka’. Harusnya ‘mereka’ tak lagi bertuan. Ya, harusnya.