Aku lebih menyukai malam dari siangku. Karena bagiku siang terlampau berisik, sedang malam hening tak ada penghakiman.
Kali ini 'arunika' bergerak dari Selatan, berteduh di bawah naungan pohon yang berabad-abad, ditenang teduhkan oleh angin Timur dan berpijak pada karang. Sesekali Ia berpikir "untuk apa semua ini, hingga harus melukai diri dalam hening?" Meskipun jawabannya selalu bersumber dari pikirannya sendiri. Ia lelah, tapi tidak menyerah. 7:37 PM
Komentar
Posting Komentar